KONSEP SUBNETTING,
SIAPA TAKUT?
Sebenarnya konsep subnetting ini di
misalkan dengan jalan yang di jalan tersebet bnyak diisi dengan rumah. Maka distu
jelas terdapat rumah ketua RT yang tugasnya menyampaikan informasi kepada
penduduk yang ia pimpin. Nah ketika rumah di jalan ini semain bnyak maka dibuat
gang-gang baru dan setiap gang memiliki Ketua RT sndiri agar mudah dijangkau
oleh penduduk dan mempermudah tugas ketua RT, dan mengurangi kemacetan serta
setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya.konsp
inilah yang dinamakan konsep subnetting
Untuk mempermudah pengelolaan, misalnya
suatu kantor membagi kerja menjadi 3
divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja
jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi
terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jalan dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan
untuk jaringan adalah seperti network address (nama jalan) dan host address
(nomer rumah). sedangkan ketua rt diperankan oleh broadcast address
(192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan informasi ke semua host yang ada di network tersebut.
gang adalah subnet, masing-masing subnet memiliki host address dan broadcast
address.
Subnetmask digunakan
untuk membaca bagaimana membagi
jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang
berfungsi sebagai subnet, mana yang host dan mana yang broadcast. semua
itu bisa kita ketahui dari subnet masknya.
PERHITUNGAN SUBNETTING, SIAPA TAKUT?
Penghitungan subnetting bisa
dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang
lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar
di empat masalah: jumlah subnet, jumlah host per subnet, Blok subnet, dan alamat host broadcash. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun ada ditulis
dengan 192.168.1.2/24 dengan subnet mask 255.255.255.0 subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut
dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali
tahun 1992 oleh IEFT.
SUBNETTING PADA IP ADDRESS
DIKELOMPOKKAN PADA 3 CLASS
CLASS C
Contoh : 192.168.1.0
berarti kelas C dengan Subnet Mask
/26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
1.
Jumlah
subnet ; 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir
subnet mask. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.
Jumlah
host per subnet : 2y – 2, dimana y adalah 0 pada oktet terakhir
subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3.
Blok subnet
: 256 – 192 = 64 (192 adalah nilai terakhir dari subnet maks ) Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet
lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4.
Host
dan boadcash : dapat diketahui host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan
broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
|
192.168.1.0
|
192.168.1.64
|
192.168.1.128
|
192.168.1.192
|
Host pertama
|
192.168.1.1
|
192.168.1.65
|
192.168.1.129
|
192.168.1.193
|
Host terakhir
|
192.168.1.62
|
192.168.1.126
|
192.168.1.190
|
192.168.1.254
|
broadcash
|
192.168.1.63
|
192.168.1.127
|
192.168.1.191
|
192.168.1.255
|
CLASS B
Contoh : 172.16.0.0/18.
berarti kelas B, dengan Subnet Mask
/18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
1.
Jumlah
subnet ; 2x = 2 2 = 4
2.
Jumlah
host per subnet : 2y – 2, jadi
214 – 2 = 16.382 host
3.
Blok
subnet : 256 – 192 = 64 (192 adalah
nilai terakhir dari subnet maks ) Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4.
Host
dan boadcash
Subnet
|
172.16.0.0
|
172.16.64.0
|
172.16.128.0
|
172.16.192.0
|
Host pertama
|
172.16.0.1
|
172.16.64.1
|
172.16.128.1
|
172.16.192.1
|
Host terakhir
|
172.16.63.254
|
172.16.127.254
|
172.16.191.254
|
172.16.255.254
|
broadcash
|
172.16.63.255
|
172.16.127.255
|
172.16.191.255
|
172.16.255.255
|
CLASS A
Contoh : 10.0.0.0/16
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
1. Jumlah subnet : 28
= 256
2. Jumlah host per subnet : 2y
– 2= 216 -2 = 65534
3. Blok Subnet
= 256 – 255 = 1. Jadi 0, 1,2,3,4
4. Host dan boadcash :
Subnet
|
10.0.0.0
|
10.1.0.0
|
10.254.0.0
|
10.255.0.0
|
Host pertama
|
10.0.0.1
|
10.1.0.1
|
10.254.0.1
|
10.255.0.1
|
Host terakhir
|
10.0.255.254
|
10.1.255.254
|
10.254.255.254
|
10.255.255.254
|
broadcash
|
10.0.255.255
|
10.1.255.255
|
10.254.255.255
|
10.255.255.255
|
Nah jadi perhitungan subnetting
dapat dilakukan dengan 3 class masing-masing caranya semua hampir sama Cuma dibedakan
saat menentukan host dan broadastnya saja.
DAFTAR PUSTAKA
http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-mudah/
http://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting-dengan-mudah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar