Selasa, 19 April 2016

KONSEP SUBNETTING, SIAPA TAKUT?. & PERHITUNGAN SUBNETTING, SIAPA TAKUT?



                                           KONSEP SUBNETTING, SIAPA TAKUT?
    Sebenarnya konsep subnetting ini di misalkan dengan jalan yang di jalan tersebet bnyak diisi dengan rumah. Maka distu jelas terdapat rumah ketua RT yang tugasnya menyampaikan informasi kepada penduduk yang ia pimpin. Nah ketika rumah di jalan ini semain bnyak maka dibuat gang-gang baru dan setiap gang memiliki Ketua RT sndiri agar mudah dijangkau oleh penduduk dan mempermudah tugas ketua RT, dan mengurangi kemacetan serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya.konsp inilah yang dinamakan konsep subnetting
    Untuk mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor  membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host).  juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jalan  dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti network address (nama jalan) dan host address (nomer rumah). sedangkan ketua rt diperankan oleh broadcast address (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan informasi  ke semua host yang ada di network tersebut. gang adalah subnet, masing-masing subnet memiliki host address dan broadcast address.
     Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana  membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai subnet, mana yang host dan mana yang broadcast. semua itu bisa kita ketahui dari subnet masknya.



PERHITUNGAN SUBNETTING, SIAPA TAKUT?
 
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: jumlah subnet, jumlah host per subnet, Blok subnet, dan alamat host broadcash. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun ada ditulis dengan 192.168.1.2/24 dengan subnet mask 255.255.255.0 subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
   
                SUBNETTING PADA IP ADDRESS DIKELOMPOKKAN PADA 3 CLASS

CLASS C
 Contoh : 192.168.1.0
berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
1.      Jumlah subnet ; 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.      Jumlah host per subnet : 2y – 2, dimana y adalah 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3.       Blok subnet  : 256 – 192 = 64 (192 adalah nilai terakhir dari subnet maks ) Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4.      Host dan boadcash : dapat diketahui host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
broadcash
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
  
      
    CLASS B
Contoh : 172.16.0.0/18.
berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
1.      Jumlah subnet ; 2x  = 2 2 = 4
2.      Jumlah host per subnet : 2y – 2,  jadi 214 – 2 = 16.382 host
3.      Blok subnet  : 256 – 192 = 64 (192 adalah nilai terakhir dari subnet maks ) Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4.      Host dan boadcash
      

Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
broadcash
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16.255.255

 
  CLASS A
Contoh : 10.0.0.0/16
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
1.  Jumlah subnet : 28 = 256
2. Jumlah host per subnet : 2y – 2= 216 -2 = 65534
3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi  0, 1,2,3,4
4. Host dan boadcash : 
    

Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
broadcash
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255


Nah jadi perhitungan subnetting dapat dilakukan dengan 3 class masing-masing caranya semua hampir sama Cuma dibedakan saat menentukan host dan broadastnya saja.

DAFTAR PUSTAKA 

http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-mudah/
http://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting-dengan-mudah/

 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar